Pilihan Makanan Jalanan (Street Food) Indonesia sangat beragam dan wajib dicoba oleh setiap wisatawan. Makanan kaki lima di Indonesia adalah cerminan kekayaan rempah, budaya, dan kreativitas yang ditawarkan dengan harga terjangkau.
Berikut adalah daftar makanan jalanan Indonesia yang paling ikonik dan wajib masuk daftar kuliner Anda:
🍽️ Pilihan Makanan Utama (Savory & Filling)
Makanan jalanan ini sering menjadi pilihan utama untuk makan siang atau malam.
1. Sate (Sate Ayam, Sate Kambing, Sate Padang)
- Deskripsi: Potongan daging (ayam, kambing, sapi) yang ditusuk, dibakar di atas bara api, dan disajikan dengan berbagai saus khas.
- Wajib Coba:
- Sate Ayam Madura: Disajikan dengan Bumbu Kacang yang kental dan perasan jeruk nipis.
- Sate Padang: Daging sapi dengan bumbu kental berwarna kuning-cokelat yang kaya rempah.
- Ditemukan di: Hampir di seluruh kota di Indonesia, dijual menggunakan gerobak atau warung tenda.
2. Bakso
- Deskripsi: Bola daging yang terbuat dari daging sapi giling, disajikan dalam kuah kaldu sapi yang gurih bersama mi, bihun, tauge, dan terkadang pangsit atau tahu.
- Wajib Coba: Bakso Urat (tekstur kenyal dan kasar) atau Bakso Beranak (bakso super besar berisi bakso-bakso kecil).
- Ditemukan di: Hampir di setiap sudut jalan, seringkali dijajakan menggunakan gerobak dorong atau warung sederhana.
3. Nasi Goreng
- Deskripsi: Nasi yang digoreng dengan kecap manis, telur, bawang merah, bawang putih, dan rempah lainnya. Umumnya dilengkapi suwiran ayam, acar, dan kerupuk.
- Wajib Coba: Nasi Goreng Kampung (rasa otentik yang sering menggunakan terasi) atau Nasi Goreng Gila (porsi melimpah dengan topping daging dan sayuran pedas).
- Ditemukan di: Penjual gerobak yang beroperasi pada malam hari.
4. Martabak (Telur)
- Deskripsi: Sejenis panekuk gurih tebal yang diisi dengan campuran daging cincang (sapi/ayam), telur, dan daun bawang, kemudian digoreng hingga garing.
- Wajib Coba: Martabak Telur dengan topping Mozzarella (versi kekinian) atau disantap dengan kuah cuka dan acar bawang merah.
- Ditemukan di: Warung tenda yang buka sore hingga malam hari.
🥟 Pilihan Jajanan Ringan (Snack & Sides)
Jajanan ini sempurna untuk camilan atau sebagai lauk pendamping.
5. Siomay dan Batagor
- Deskripsi: Dua jajanan khas Bandung. Siomay adalah adonan ikan kukus (mirip dim sum) yang disajikan dengan kentang, kol, telur, dan tahu. Batagor (Bakso Tahu Goreng) adalah adonan yang digoreng hingga renyah.
- Penyajian: Keduanya disajikan dengan siraman Bumbu Kacang yang manis gurih dan perasan jeruk limau.
- Ditemukan di: Gerobak atau warung di kota-kota besar.
6. Gorengan
- Deskripsi: Istilah umum untuk berbagai camilan yang digoreng. Ini adalah makanan ringan paling populer.
- Wajib Coba:
- Tempe Mendoan: Tempe yang digoreng setengah matang dalam adonan tepung, kenyal dan paling nikmat dicocol sambal kecap pedas.
- Bakwan: Adonan tepung dan sayuran (wortel, kol, tauge) yang digoreng garing.
- Ditemukan di: Hampir setiap warung, kafe, atau gerobak di pinggir jalan.
7. Martabak Manis (Terang Bulan / Kue Bandung)
- Deskripsi: Roti tebal seperti panekuk yang dipanggang dengan tekstur lembut, diolesi mentega, dan diberi topping melimpah.
- Wajib Coba: Topping klasik (Kacang, Cokelat, Keju) atau topping kekinian (seperti Red Velvet, Ovomaltine, Nutella).
- Ditemukan di: Warung tenda yang buka pada malam hari, biasanya bersebelahan dengan penjual Martabak Telur.
🍹 Minuman dan Dessert Jalanan
Jangan lupakan minuman dan hidangan penutup yang menyegarkan.
- Es Campur / Es Teler: Minuman pencuci mulut yang berisi campuran buah-buahan segar (alpukat, nangka), cincau, agar-agar, dan mutiara, disajikan dengan santan, sirup, dan es serut.
- Es Kelapa Muda: Daging kelapa muda yang disajikan dengan airnya, ditambah sedikit sirup gula atau madu. Sangat menyegarkan di cuaca panas.
- Pisang Goreng: Pisang yang dilumuri adonan tepung dan digoreng garing. Beberapa varian populer adalah Pisang Goreng Madu atau Pisang Goreng Pontianak.
💡 Tips untuk Wisatawan:
Selalu perhatikan kebersihan warung, dan jika Anda sensitif terhadap makanan pedas, pastikan untuk meminta “tidak pedas” (tidak pakai cabai) karena banyak hidangan Indonesia menggunakan cabai secara default.