Mon. Nov 17th, 2025

Profil Singkat Kerajaan Sriwijaya

Pembahasan mengenai Kerajaan Sriwijaya adalah pembahasan tentang puncak kejayaan peradaban maritim di Asia Tenggara. Berdiri sekitar abad ke-7 Masehi, Sriwijaya tidak hanya menjadi kekuatan politik dan militer, tetapi juga pusat perdagangan dan agama yang disegani.


 

🏛️ Profil Singkat Kerajaan Sriwijaya

 

Aspek Keterangan
Pendiri/Raja Pertama Dapunta Hyang Sri Jayanasa
Waktu Berdiri Sekitar Abad ke-7 Masehi
Pusat Pemerintahan Diduga kuat berpusat di Palembang, Sumatera Selatan, di tepi Sungai Musi.
Corak Agama Buddha (terutama aliran Mahayana).
Kunci Kejayaan Penguasaan jalur perdagangan maritim, terutama Selat Malaka dan Selat Sunda.

 

🌊 Pilar Kejayaan: Peradaban Maritim Nusantara

 

Keagungan Sriwijaya terletak pada statusnya sebagai “Kedatuan Maritim” yang mengendalikan hampir seluruh wilayah perairan Nusantara bagian barat.

 

1. Penguasaan Jalur Niaga

 

Sriwijaya berhasil menguasai rute perdagangan yang sangat vital antara India dan Tiongkok. Ini menjadikannya bandar transito terbesar di Asia Tenggara. Setiap kapal dagang dari dua peradaban besar itu wajib singgah di pelabuhannya. Kekuatan ini didukung oleh:

  • Armada Laut yang Kuat: Tentara lautnya (terutama Suku-suku Laut) mampu mengamankan jalur pelayaran dari ancaman perompak.
  • Kontrol Selat: Menguasai Selat Malaka dan Selat Sunda memastikan Sriwijaya memegang kendali penuh atas lalu lintas rempah-rempah dan komoditas lainnya.

 

2. Bukti Historis (Prasasti)

 

Keberadaan dan ekspansi Sriwijaya didukung oleh sejumlah prasasti penting yang sebagian besar berbahasa Melayu Kuno dan beraksara Pallawa:

  • Prasasti Kedukan Bukit (683 M): Menyebut Dapunta Hyang Sri Jayanasa yang melakukan siddhayatra (perjalanan suci) dan mendirikan wanua (negeri).
  • Prasasti Talang Tuo (684 M): Menceritakan pembangunan taman Sriksetra yang mencerminkan laku ibadah Buddhis sang raja.
  • Prasasti Kota Kapur (686 M): Ditemukan di Bangka. Isinya berupa kutukan bagi siapa saja yang berkhianat terhadap Sriwijaya, menunjukkan dominasi militer dan perluasan wilayah.
  • Prasasti Karang Brahi: Ditemukan di Jambi. Berisi ancaman kutukan yang sama untuk wilayah yang melepaskan diri.

 

🧘 Pusat Pembelajaran Agama Buddha

 

Selain menjadi kekuatan maritim, Sriwijaya pada masa keemasannya juga diakui sebagai pusat pendidikan dan penyebaran agama Buddha di kawasan Asia.

  • Kunjungan I-Tsing: Seorang biksu Tiongkok terkenal, I-Tsing, pernah singgah dan belajar di Sriwijaya pada akhir abad ke-7. Ia mencatat bahwa Sriwijaya memiliki ribuan biksu dan menjadi tempat studi agama Buddha yang sangat penting sebelum melanjutkan ke India (Nalanda).
  • Tokoh Agama: Sriwijaya melahirkan cendekiawan Buddhis terkenal seperti Dharmakirti, yang ajarannya sangat dihormati di Tibet dan Tiongkok.
  • Toleransi: Meskipun corak utamanya Buddha Mahayana, ditemukan juga peninggalan bercorak Hindu, menunjukkan adanya toleransi beragama di wilayah kekuasaannya.

 

👑 Masa Kejayaan dan Keruntuhan

 

 

Masa Kejayaan (Abad ke-8 hingga ke-9)

 

Puncak kejayaan Sriwijaya terjadi di bawah pemerintahan Raja Balaputradewa (abad ke-9 M).

  • Ia berhasil membangun hubungan diplomatik dan keagamaan yang erat dengan Kerajaan Pala di India (Bihar).
  • Penguasaan wilayah mencakup sebagian besar Sumatera, Semenanjung Malaya, dan sebagian Jawa.

 

Masa Keruntuhan

 

Kemunduran Sriwijaya dimulai perlahan sejak abad ke-11 dan terus melemah hingga keruntuhan total pada abad ke-13. Beberapa faktor utamanya meliputi:

  1. Serangan Kerajaan Chola dari India (1025 M): Serangan ini melemahkan kekuatan maritim dan militer Sriwijaya secara signifikan.
  2. Pelepasan Diri Daerah Taklukan: Setelah serangan Chola, banyak daerah bawahan melepaskan diri, seperti Semenanjung Malaya dan Jawa.
  3. Kemunculan Kerajaan Baru: Munculnya kekuatan-kekuatan baru seperti Kerajaan Singasari dan kemudian Majapahit di Jawa, serta ekspansi Kerajaan Dharmasraya di Sumatera, semakin menekan dan menggantikan dominasi Sriwijaya.

Pengetahuan tentang Sriwijaya menunjukkan bahwa fondasi Indonesia sebagai negara kepulauan telah dibangun sejak lama melalui penguasaan laut, perdagangan, dan penyebaran peradaban.

By admin

Related Post